Kurikulum Merdeka
SMA Matahari mengadopsi Pendekatan Kurikulum Merdeka yang menekankan fleksibilitas dalam pengaturan waktu dan materi pelajaran, namun tetap memprioritaskan aspek-aspek penting seperti pembentukan karakter dan pengembangan kompetensi siswa.
Dalam kerangka kurikulum ini, siswa diberi keleluasaan untuk mengeksplorasi bakat, minat, dan potensi mereka sendiri. Selain itu, Pendekatan Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada para guru untuk memilih bahan ajar yang sesuai, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat individu siswa.
Struktur Kurikulum Merdeka
Mengutip laman Pusat Informasi Guru, struktur kurikulum di Kurikulum Merdeka didasari tiga hal, yaitu: berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, dan karakter Pancasila.
Struktur Minimum
Struktur kurikulum minimum ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun, satuan pendidikan bisa mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai dengan visi, misi, dan sumber daya yang tersedia. Satu jam pelajaran di SMA 45 menit.
Otonomi
Kurikulum memberi kemerdekaan pada satuan pendidikan dan guru untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.
Sederhana
Perubahan dari kurikulum sebelumnya dibuat seminimal mungkin, namun tetap signifikan. Tujuan, arah perubahan, dan rancangannya dibuat jelas sehingga mudah dipahami sekolah dan pemangku kepentingan.
Gotong Royong
Pengembangan kurikulum dan perangkat ajar adalah hasil kolaborasi puluhan institusi, di antaranya Kementerian Agama, universitas, sekolah, dan lembaga pendidikan lainnya.
Untuk lebih detilnya, dapat diperhatikan pada dokumen berikut ini: