Pesantren Matahari kembali menggelar perayaan Idul Adha pada hari Senin 17 Juni 2024 atau 10 Dzulhijjah 1445 H, dengan suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan. Penyelenggaraan Idul Adha kali ini berlangsung di lapangan mini pesantren, yang dihadari oleh santri, orang tua santri, dan masyarakat setempat sejak pagi hari. Seluruh santri SMP dan SMA terlibat dalam kepengurusan Hari Raya ini.
Shalat dan Khotbah Eid
Kegiatan dimulai dengan pelaksanaan salat Idul Adha, yang dipimpin oleh pembina pesantren sebagai imam, Muh. Quraisy Mathar. Suasana khidmat dan tenang menyelimuti lapangan, dengan jamaah yang tertib melaksanakan ibadah. Setelah salat, ketua yayasan Iforeso Anak Matahari, Moch. Qasim Mathar menyampaikan khutbah Idul Adha yang menyentuh hati, mengingatkan jamaah tentang pentingnya keikhlasan dan pengorbanan dalam hidup. Ia juga menyampaikan bahwa toleransi dalam hidup harus ada pada diri setiap manusia. Perbedaan adalah rahmat. Mereka yang tidak bisa menerima perbedaan pada orang lain akan memiliki kehidupan yang sempit. Sebaliknya mereka yang luwes akan hidup dalam keberagaman dengan penuh rasa kebersamaan. Tak memandang apa agamanya, warna kulitnya, bahasanya, sukunya, dan lainnya.

Jamuan kepada Hadirin
Setelah khutbah, seluruh jamaah yang hadir diundang untuk menikmati jamuan khas Idul Adha berupa burasa, lammang dan opor ayam. Hidangan ini bukan hanya lezat, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Suasana semakin hangat dengan canda tawa dan obrolan ringan di antara para jamaah. Jamuan seperti ini sudah menjadi kebiasaan Pesantren Matahari, baik itu di lebaran Idul Fitri ataupun Idul Adha seperti saat ini.
Penyembelihan Hewan Kurban: Wujud Kepedulian dan Syukur
Pada momen yang bersamaan, Pesantren Matahari melaksanakan penyembelihan hewan kurban yang terdiri dari 1 ekor sapi, 1 ekor kambing, dan 1 ekor domba. Hewan-hewan kurban ini merupakan ‘kongsi-kongsi’ (sumbangan) dari yayasan dan orang tua santri, yang dengan ikhlas berbagi rezeki. Daging kurban tersebut kemudian dibagikan kepada seluruh santri, masyarakat sekitar, dan mereka yang membutuhkan, sebagai wujud nyata dari semangat berbagi dan peduli. Dengan ini santri juga ditanamkan rasa saling berbagi dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Insya Allah, mereka pun kelak akan menjadi orang yang sukses dan banyak rezeki, dan tentu saja berbagi dengan sesama manusia.

Perayaan Idul Adha di Pesantren Matahari berlangsung dengan lancar dan penuh berkah. Suasana meriah dengan kehadiran banyak jamaah menunjukkan betapa kuatnya rasa persaudaraan dan kekeluargaan di antara mereka. Semangat kebersamaan ini diharapkan dapat terus terjaga dan membawa keberkahan bagi seluruh jamaah.
Dengan semangat Idul Adha, Pesantren Matahari tidak hanya mempererat silaturahmi antarwarga, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai keikhlasan, pengorbanan, dan kepedulian kepada para santri dan seluruh masyarakat. Semoga semangat ini dapat terus dilestarikan dan menginspirasi banyak orang.