Penerimaan Rapor Siswa

SMA Matahari yang baru beroperasi dua tahun lebih ini telah melaksanakan pendidikan dengan cukup baik. Para siswa/siswi yang juga merupakan santri/santriwati Pesantren Matahari telah merasakan pendidikan di sekolah ini. Sebagai sekolah baru, belum ada yang dapat dibanggakan pada SMA Matahari, namun dengan niat tulus ingin ikut dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya mencerdaskan kehidupan bangsa, sekolah pun bergerak.

Hari ini, Sabtu (21/12) bertempat di Masjid Mathar, para orang tua siswa/siswi diundang hadir pihak sekolah guna menerima rapor sekolah anak-anaknya. Pada kegiatan ini, kepala sekolah, Taufiq Mathar, menyambut para orang tua dan menyampaikan beberapa pesan kepada orang tua yang hadir. Ia menyampaikan kepada orang tua bahwa selama proses pendidikan satu semester ini, alhamdulillah, berjalan dengan baik. Para guru, terkhusus wali kelas, memerhatikan setiap siswanya dengan baik. Materi-materi yang disampaikan kepada siswa juga telah sesuai dengan kurikulum yang diajarkan. Namun demikian, kepala sekolah mengatakan juga bahwa SMA Matahari memang dari kelengkapan media ajar masih kurang, namun semangat mendidik para guru jauh lebih penting dari media tersebut. Guru yang selalu dinantikan oleh siswa/siswinya ialah guru teladan, dan itu yang ia harapkan.

Pada kesempatan itu pula, kepala sekolah berpesan kepada orang tua bahwa setelah penerimaan rapor ini siswa/siswi akan pulang ke rumah masing-masing hingga tanggal 6 Januari 2025. Ia memohon kepada seluruh orang tua agar tetap memerhatikan anak-anaknya, khususnya pada penggunaan gadget. Akhir-akhir ini banyak viral informasi tentang anak-anak yang aktif bermain judi online. Tentu saja ini tidak kita harapkan semua, katanya.

Pada kesempatan yang lain, siswa/siswi SMA Matahari juga telah mempersiapkan pentas drama yang menggambarkan tokoh-tokoh Nasional, sesuai dengan nama asrama-asrama mereka di pesantern, yakni K. H. Ahmad Dahlan, K. H. Muhammad Hasyim Asy’ari, Jenderal Sudirman, H. O. S. Tjokroaminoto, dan Cut Nyak Dhien. Mereka telah menyiapkan pentas ini beberapa hari sebelumnya untuk dipertunjukkan kepada orang tua mereka. Dalam pentas tersebut, mereka sangat mendalami setiap peran yang dimainkan. Misalnya, Lilis yang memainkan peran sebagai pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien. Demikian juga dengan kawan-kawannya yang lain, terlihat sangat percaya diri dan mendalami perannya masing-masing.

Setelah pentas drama tersebut, para wali kelas mengarahkan orang tua ke ruang kelas untuk menerima rapor anaknya masing-masing. Alhamdulillah, secara keseluruhan nilai kelas semua siswa cukup baik. Ini artinya, semua siswa lulus. Para wali kelas tidak hanya sekedar menyerahkan rapor siswa, tetapi juga berkomunikasi dengan para orang tua terkait anak-anak didiknya. Ini penting agar komunikasi dan informasi antara orang tua dan wali kelas terjalin baik. Tanpa ini, mendidik anak untuk menjadi anak yang berkarakter kuat dan pintar mustahil dapat terwujud.

Semoga seluruh pihak yang terkait dalam sekolah senantiasa diberikan kesehatan agar tetap terus dapat mendidik anak-anak menjadi karakater yang kuat, berakhlak mulia, cinta Tanah Air, dan semangat bekerja.

You might also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *