Mengenal Sejarah dengan Berkunjung ke Museum Kota Makassar dan Fort Rotterdam

“Djangan Sekali-kali Meninggalkan Sedjarah!,” atau biasa disingkat Jasmerah. Ungkapan tersebut disampaikan oleh Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia, pada pidato Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke 17 tahun 1966 kepada seluruh anak bangsa, khususnya kepada generasi-generasi penerus bangsa Indonesia. Ungkapan tersebut penting, mengapa, karena bangsa yang melupakan sejarahnya akan tergerus rasa cintanya kepada negerinya/bangsanya.

Indonesia yang kaya akan etnis, budaya, bahasa, dan sebagainya memiliki sejarah yang panjang, mulai sebelum menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga saat ini. Untuk mengingatkan dan menanamkan nilai-nilai perjuangan para pendiri bangsa, maka beberapa wahana informasi yang tidak lain juga merupakan situs-situs peninggalan sejarah menjadi tempat yang tepat untuk mengenang, mengenal, dan mendalami kembali sejarah. Museum ialah salah satunya.

Hari ini (Selasa, 13/08), kelas XI berkunjung ke Museum Kota Makassar yang berlokasi di Jl. Balaikota, Kota Makassar. Seluruh siswa yang didampingi oleh guru sejarahnya, Rudianto, mendapatkan banyak sekali wawasan tambahan tentang sejarah Indonesia, dan terkhusus lagi sejarah kerajaan Gowa-Makassar-Tallo hingga sejarah Kota Makassar sendiri.

Dipandu oleh pemandu museum, Alif, rombongan pertama memasuki ruangan yang berisi benda-benda peninggalan dari Benteng Pannyua, atau yang sekarang bernama Fort Rotterdam atau Benteng Rotterdam. Di ruangan ini ada benda-benda seperti batu-batu yang digunakan untuk mendirikan benteng, meriam, ada juga miniatur Benteng Somba Opu yang terletak di Kabuptan Gowa. Mereka juga mendengarkan penjelasan tentang sejarah nama Makassar, perubahan namanya yang pernah bernama Ujung Pandang lalu kembali lagi ke Makassar, dan batas wilayah Kota Makassar ketika itu hingga saat ini. Selain ini, para pemimpin-pemimpin masa lalu hingga kini juga dijelaskan dengan sangat baik oleh pemandu museum.

Museum Kota Makassar mungkin terlihat tidak terlalu besar namun ternyata setelah menjajaki, di dalamnya penuh akan pengetahuan sejarah yang sangat penting. Apalagi saat ini museum tersebut masih dalam tahap pengembangan, dan memang semakin menarik dan berkesan. Di tempat ini juga sudah disediakan bioskop mini yang memutarkan film-film berisi tentang sejarah Kota Makassar. Ada tentang sejarah pete-pete (moda transportasi lokal di Makassar), sejarah batas wilayah, kuliner, dan lain sebagainya. Intinya, seluruh rombongan mendapatkan pengalaman, wawasan, dan pengetahuan yang banyak selama hampir satu setengah jam di dalam museum ini.

Setelah dari Museum Kota Makassar, rombongan selanjutnya bergerak ke arah Barat, yakni ke Fort Rotterdam atau Benteng Rotterdam. Di dalam benteng terdapat juga banyak sekali situs-situs peninggalan sejarah. Mereka masuk ke dalam Museum La Galigo yang terletak di sebelah kiri dan kanan benteng. Di dalam museum ini ada banyak benda-benda peninggalan sejarah, termasuk karya epik La Galigo yang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai salah satu peninggalan besar dalam peradaban manusia.

Hampir satu jam di dalam benteng ini, seluruh rombongan juga mengakui mendapatkan banyak sekali wawasan tambahan tentang sejarah Indonesia dan sejarah Kerajaan Gowa-Makassar-Tallo. Mereka juga menyaksikan langsung benda-benda peninggalan sejarah seperti pakaian adat di masa lalu, alat musik tradisional, peralatan dan perlengkapan perang, hingga dokumen-dokumen sejarah seperti La Galigo tadi dan foto/lukisan yang menggambarkan pada masa-masa lalu di wilayah ini.

Sejarah memang sangat penting ditanamkan kepada seluruh siswa karena merekalah yang nantinya akan menjaga, melestarikan dan meneruskan bangsa ini. Tumbuh dengan pengetahuan sejarah yang kuat dan tervalidasi dapat menjadikan karakter anak bangsa yang kuat dan cinta akan tanah airnya. Dengan adanya kunjungan ke dua tempat ini diharapkan mereka semua lebih mengenal lagi sejarah dan lebih mencintai bangsanya.

You might also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *