Menyambut Siswa-Siswi Baru: MPLS

Dusun Mangempang. Setiap tahun ajaran baru setiap sekolah pasti menyambut siswa siswi barunya. Beragam bentuk sambutan yang dilakukan sekolah. Masa sambutan ini dikenal dengan istilah MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, yang dulu dikenal MOS atau Masa Orientasi Sekolah.

SMP Teknologi Informasi Matahari juga punya cara tersendiri dalam menyambut dan mengenalkan para siswa siswi barunya tentang sekolah yang juga pesantren ini. Selama tiga hari, mulai Senin (08 Juli) hingga Rabu (10 Juli), seluruh siswa-siswi/santri-santriwati sudah berada di asrama sehingga sudah sangat mudah bagi mereka untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan baru di sekolah yang sekaligus pesantren ini.

Wajah-wajah baru nan polos ini telah menjadi bagian keluarga dari Pesantren Matahari. Beberapa orang tua yang mengantar anaknya pada hari pertama terlihat sangat sedih meninggalkan anaknya di pesantren. Namun lambat laun para orang tua akan menyadari bahwa demikianlah pendidikan di sekolah yang berbasis pesantren.

Selama MPLS, siswa-siswi baru diperkenalkan dengan penghuni asrama dan pembinanya. Siapapun yang menjadi bagian dari Pesantren Matahari adalah keluarga. Jadi kalian semua (siswa-siswi baru) dan kakak-kakak kelas adalah keluarga dan keluarga itu harus saling sayang menyayangi, kata pembina pesantren, Quraisy Mathar. Demikian juga para guru dan petugas di sini, mereka adalah orang tua kalian yang harus dihormati sebagaimana kalian menghormati orang tua di rumah, tegasnya.

Beberapa fasilitas di sekolah juga diperkenalkan, di antaranya ruang kelas dan fasilitas olahraga dan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas.

Selama MPLS ini mereka terlihat sangat cepat berbaur dengan teman baru dan kakak-kakak kelasnya. Di sore hari mereka sudah bermain dan berolahraga bersama, makan bersama, dan karena berasrama mereka tidur bersama. Mereka akan cepat saling mengenal satu sama lain, dan kami dari pihak sekolah akan menjaga kepercayaan orang tua mendidik anak-anak mereka di sekolah pesantren ini, kata Fadli, guru sekaligus ketua panitia MPLS.

Penutupan MPLS dilakukan pada hari Sabtu setelah shalat Maghrib di masjid. Pada malam penutupan tersebut ditampilkan pentas drama oleh santriwati yang bertemakan ‘Bawang Merah dan Bawang Putih’. Drama ini berpesan bahwa sesama saudara harus saling sayang menyayangi, tidak boleh saling menjatuhkan. Setelah hampir sepekan di asrama, mereka sudah terlihat saling akrab. Semoga mereka kelak menjadi insan kamil membahagiakan orang tuanya dan bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakatnya.

You might also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *